Bahaya Plastik: Kenali Kode Segitiga di Bawah Setiap Kemasan
Kemasan plastik sangat umum digunakan untuk membawa, menyimpan, dan menjaga kualitas makanan atau minuman. Namun, tidak semua bahan plastik aman digunakan untuk tujuan ini.
Kemasan plastik menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari tempat makan dan minum hingga bungkus makanan, hampir semua barang yang kita beli atau gunakan sehari-hari menggunakan bahan plastik. Namun, tahukah Anda bahwa setiap jenis kemasan plastik memiliki kode segitiga yang tercetak di bagian bawahnya yang menunjukkan jenis bahan plastik yang digunakan? Kode ini dapat memberikan informasi penting tentang keamanan kemasan plastik yang kita gunakan, sehingga kita perlu memahami kode tersebut untuk memastikan keamanan makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Kemasan plastik sangat umum digunakan untuk membawa, menyimpan, dan menjaga kualitas makanan atau minuman. Namun, tidak semua bahan plastik aman digunakan untuk tujuan ini. Untuk mengetahui apakah kemasan tersebut aman atau tidak, kita dapat melihat kode segitiga yang terdapat di bagian bawah kemasan tersebut.
Kemasan plastik merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari karena praktis dan tersedia dalam berbagai bentuk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti kantong plastik, botol minum plastik, wadah makanan, dan perlengkapan rumah tangga lainnya.
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa tidak semua bahan plastik aman untuk digunakan khususnya untuk makanan dan minuman. Logo segitiga dengan kode angka 1-7 biasanya terdapat di bawah kemasan plastik, dan kode huruf juga dapat ditemukan di bawah segitiga tersebut. Berikut adalah beberapa contoh kode tersebut:
- Kode PET atau PETE
- Kode HDPE
- Kode PVC atau V
- Kode LDPE
- Kode PP
- Kode PS
- Kode OTHER
Kode-kode tersebut menunjukkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kemasan plastik. Oleh karena itu, penting untuk memahami kode-kode tersebut dan menghindari penggunaan kemasan plastik yang tidak aman untuk makanan atau minuman.
Kode 1 dengan PET atau PETE (polyethylene terephthalate)
Kode ini menunjukkan bahwa kemasan plastik terbuat dari bahan polyethylene terephthalate. Biasanya kemasan ini memiliki warna jernih atau bening, permukaannya halus, tidak mudah rusak atau pecah, serta tahan suhu panas.
Bahan PETE dapat mencegah oksigen, air, dan karbon dioksida masuk atau keluar dari kemasan. Karena itu, kemasan ini cocok digunakan untuk minuman bersoda, air mineral, jus, obat kumur, dan saus.
Meskipun kemasan botol plastik yang berlabel PETE dianggap aman, tetapi sebaiknya digunakan hanya sekali. Penggunaan berulang dapat berbahaya karena bahan PETE dapat larut ke dalam minuman. Bila terlarut, bahan tersebut dapat menghasilkan racun DEHA yang dapat memicu masalah kesehatan seperti masalah hati, reproduksi, hormon, dan kanker.
Kode 2 dengan HDPE atau PE-HD (high-density polyethylene)
Kode 2 pada kemasan plastik menunjukkan bahwa bahan pembuatannya adalah high-density polyethylene (HDPE). Bahan HDPE memiliki sifat tahan terhadap bahan kimia, sehingga sering digunakan untuk membuat botol plastik yang berisi minuman, seperti air mineral, jus, dan minyak pelumas seperti oli motor.
Selain itu, HDPE juga digunakan untuk membuat botol sampo, deterjen, pemutih, dan galon air minum isi ulang. Karena sifatnya yang kuat dan tahan lama, HDPE sering digunakan untuk membuat kemasan yang dapat digunakan berulang kali. Namun, HDPE sulit didaur ulang dan memerlukan proses yang lebih rumit daripada jenis plastik lainnya.
Kode 3 dengan PVC atau V (polyvinyl chloride)
Bahan PVC terdiri dari jenis yang fleksibel dan kaku. Jenis PVC yang fleksibel umumnya digunakan untuk pembuatan kantong sampah medis, pembungkus daging, dan penutup wadah makanan. Sementara itu, PVC yang kaku banyak digunakan sebagai bahan bangunan, seperti pipa atau pagar.
PVC tidak boleh digunakan sebagai bahan kemasan plastik untuk makanan dan minuman karena sangat beracun. Hal ini disebabkan oleh kandungan klorin yang tinggi pada PVC. Aditif yang terkandung pada PVC juga dapat melepaskan zat beracun seperti timbal dan timah yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Kode 4 dengan LDPE atau PE-LD (low-density polyethylene)
Kode 4 menunjukkan bahwa kemasan plastik menggunakan jenis low-density polyethylene (LDPE). LDPE memiliki kelembutan dan fleksibilitas yang baik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pembuatan kantong plastik belanja, kantong plastik sampah, serta sebagai tutup pada botol minuman.
LDPE juga merupakan bahan yang tahan terhadap bahan kimia tertentu, seperti asam dan alkali, sehingga sering digunakan sebagai bahan pelapis pada kertas karton susu. Selain itu, karena sifatnya yang mudah dibentuk dan aman bagi anak-anak, LDPE juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan mainan anak.
Meski LDPE relatif aman digunakan, namun masih ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai. LDPE mudah bocor dan rusak, sehingga tidak cocok digunakan untuk kemasan makanan dan minuman yang harus bertahan dalam jangka waktu lama. Selain itu, LDPE juga dapat melepaskan bahan kimia tertentu ke dalam makanan atau minuman jika terkena panas atau tekanan, sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk penggunaan berulang kali.
Kode 5 dengan PP (polypropylene)
Jenis plastik dengan kode 5 adalah polypropylene atau PP. Bahan plastik ini tahan terhadap suhu tinggi dan sering digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, botol minuman bayi, tempat margarin, bungkus makanan, botol obat, saus, dan sirop. PP juga dikenal aman untuk digunakan sebagai wadah makanan dan minuman karena tidak mengandung zat berbahaya dan tidak mudah larut dalam cairan.
Selain itu, PP juga dapat didaur ulang dan merupakan salah satu jenis plastik yang lebih ramah lingkungan.
Namun, meskipun PP tahan terhadap suhu tinggi, sebaiknya tetap tidak memanaskan makanan atau minuman dalam wadah PP di dalam microwave, kecuali tertera instruksi khusus pada wadah tersebut.
Kode 6 dengan PS (polystyrene)
Kode 6 menunjukkan bahwa kemasan plastik terbuat dari polystyrene, yang sering digunakan untuk membuat berbagai macam wadah dan perlengkapan makanan sekali pakai, seperti cangkir, piring, mangkuk, sendok, garpu, dan kontainer plastik. Polystyrene juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan styrofoam untuk tempat makan dan minum sekali pakai.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan polystyrene sebagai bahan pembuatan kemasan plastik telah menjadi perdebatan yang kontroversial karena adanya dugaan bahwa bahan ini dapat mengeluarkan zat kimia beracun ketika terkena panas atau bahan asam. Beberapa negara telah melarang penggunaan polystyrene sebagai bahan kemasan makanan dan minuman. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari penggunaan polystyrene sebagai bahan pembuatan kemasan makanan dan minuman, dan memilih bahan yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Kode 7 dengan OTHER atau O
Jika Anda menemukan kode 7 atau OTHER pada botol plastik, itu berarti kemasan plastik tersebut terbuat dari bahan selain dari enam bahan plastik sebelumnya. Jenis plastik yang termasuk dalam kategori ini antara lain styrene acrylonitrile (SAN), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC), dan nilon.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, SAN dan ABS aman digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Namun, penggunaan PC sangat dilarang karena mengandung bisphenol A (BPA) yang diduga dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan jika terpapar dalam jumlah tinggi. Beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat paparan BPA adalah kelainan genetik, kanker, obesitas, diabetes, penurunan harapan hidup, dan gangguan pertumbuhan badan.
Khususnya bagi ibu hamil, penggunaan produk ber-BPA selama masa kehamilan dapat membahayakan bayi karena senyawa tersebut dapat terdeteksi dalam darah dan ASI. Jadi, penting untuk memeriksa kode pada kemasan plastik sebelum membeli untuk memastikan keamanannya. Jika Anda mengalami masalah kesehatan akibat penggunaan kemasan plastik, terutama yang hanya digunakan sekali pakai, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Penutup
Untuk memastikan kemasan plastik aman digunakan, selalu periksa kode di bawah kemasan sebelum membeli. Bila Anda mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan produk kemasan plastik, segera konsultasikan dengan dokter. Lebih baik lagi, hindari penggunaan kemasan plastik sekali pakai untuk menjaga kesehatan Anda dan lingkungan.
Catatan:
Narasi dan gambar ilustrasi pada artikel ini, dihasilkan oleh AI (Artificial Intelligence). Bila anda menemukan informasi yang salah, dimohon saya dikabari.
Comments ()